Monday, June 16, 2014

Berwirausaha Berarti Memimpin

Seorang manusia dilahirkan untuk menjadi khalifah, menjadi wakil Allah SWT di bumi atau lebih sering diartikan sebagai pemimpin untuk menjalankan perintah-perintah Allah SWT. Seorang wirausahawan muslim harus memahami konteks eksistensinya di hadapan Allah SWT sebagai khalifah. Dalam hal ini dia adalah khalifah dari usaha yang dia jalankan, khalifah dari para karyawannya, dan khalifah harta benda hasil usahanya.
        Oleh karena itu, seorang wirausahawan muslim harus benar-benar memahami eksistensi dirinya sebagai wirausahawan muslim di hadapan Allah SWT. Mulailah dengan memimpin diri sendiri, maka setelah itu Anda bisa memimpin orang lain sehingga akan tercapai arah tujuan yang diharapkan.
Pengusaha adalah Leader
      Pengusaha adalah leader di bidang usaha yang dia geluti, Pengusaha muslim bukan bertujuan semata-mata mencari kekayaan, melainkan memperhatikan asas manfaat.
      Anda bisa menjadi apa saja yang anda inginkan dalam hidup ini. Bisa sukses dan mendapat kemenangan, bisa menciptakan prestasi-prestasi besar, dapat mengukir pencapaian-pencapaian agung dan mengagumkan, mencetak tinta emas sejarah dan membangun peradaban gelimang. Anda pun bisa menjadi manusia-manusia lainnya yang telah menorehkan kegelimangan dan kesuksesan menurut bidang yang telah mereka pilih.
     Segala potensi untuk menggapai kesuksesan sesungguhnya sudah terdapat dalam diri Anda, sebagai fitrah yang anda bawa sejak Anda diciptakan. Anda memiliki kebebasan memilih, apakah akan memilih untuk membangkitkan segala potensi terpendam dalam diri Anda untuk menggapai sukses, atau akan membiarkannya sehingga Anda  tidak akan pernah menjadi apa pun dan siapa pun. Gunakanlah kebebasan Anda untuk menjadi yang terbaik, bukan sebaliknya. Anda adalah calon pemenang yang akan bersanding dengan para pemenang lainnya.
Membangun Keyakinan Diri
    Percaya diri merupakan salah satu ciri atau karakteristik utama dari pribadi pengusaha sukses. Hampir semua pengusaha sukses mempunyai kepercayaan diri yang kuat dikarenakan begitu besarnya tantangan yang mereka hadapi dan begitu kompleksnya masalah yang harus mereka selesaikan. Pengusaha sukses adalah pribadi yang memiliki kepercayaan diri kuat.
    Kepercayaan diri pengusaha bisa tumbuh karena karena naluri alamiah atau faktor genetis yang dimilikinya sejak lahir. Akan tetapi pada umumnya adalah karena proses yang dibentuk secara sadar berdasarkan pengalaman-pengalaman hidupnya. Setiap saat dia akan berusaha untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Pengusaha sukses percaya bahwa usaha yang dilakukannya merupakan keputusan yang tepat sehingga dia berani mewujudkannya secara nyata dan berhasil.
    Seorang pengusaha muslim juga akan memiliki keyakinan diri yang tinggi. Namun keyakinan diri tersebut bukan sebagai kesombongan atau takabur, melainkan kepercayaan diri terhadap pertolongan Allah SWT. Dia akan meyakini bahwa dengan niat ibadah kepada Allah, maka dia yakin apa pun yang terjadi terhadap usahanya pasti akan mendapat pertolongan dari Allah SWT. Keyakinan diri ini akan membuatnya tetap opitimis dan berani mengambil resiko, bahkan menghadapi tantangan dan hambatan yang dahsyat sekalipun.
Keberanian
    Seorang pemimpin harus memiliki keberanian karena ia merupakan komandan yang berdiri paling depan dari orang-orang yang ia pimpin. Apa jadinya jika seorang pemimpin tidak memiliki keberanian? Tentu kehancuran dan kegagalanlah yang akan ia peroleh. Seorang pemimpin yang memiliki keberanian dalam sikap dan tindakannya akan menjadi contoh bawahannya. Selain itu, ia juga akan memberikan rasa aman kepada anak buah atau bawahannya.
    Sikap pengusaha tidak harus takut menghadapi persoalan-persoalan yang pernah terjadi dan dia selalu mengambil hikmah atau manfaat dari resiko kegagalan tersebut. Dia mempelajari dimana letak kesalahan atau kegagalannya sehingga tidak terjatuh pada lubang yang sama. Pengusaha tidak menghindari resiko karena dengan sikap ini berarti tidak berbuat apa-apa. Pengusah juga tidak lari dari resiko karena hanya akan melahirkan resiko lainnya yang lebih berat.
Memotivasi
  Seorang pengusaha harus mampu memimpin dan memotivasi karyawannya agar selalu rajin dan bersemangat dalam bekerja. Hal ini merupakan upaya penting untuk memajukan usahanya. Oleh karena itu perlu diketahui apa saja yang penting untuk memotivasi.
    Seorang pengusaha muslim akan mengarahkan karyawannya dengan menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai motivator terbesarnya. Ia akan mengarahkan karyawannya untuk maju dengan melihat kemajuan yang telah dicapai orang lain yang berusaha keras.
Membangun Etos Kerja
     Dalam Islam, etos kerja akan dapat dilaksanakan dengan baik, bila memenuhi tiga kriteria pokok penting:

  • Pertama, dengan ihsan (secara baik), karena menyadari bahwa  pekerjaan yang dia lakukan akan mendapat balasan yang setimpal dan ia meyakini bahwa Allah menyaksikan apa yang ia kerjakan. Sehingga ia berusaha bekerja dengan baik semaksimal mungkin.
  • Kedua, dengan jihad (sungguh-sungguh), yang merupakan kesungguhan untuk mengubah potensi dasar dengan berbagai upaya yang optimal sehingga dicapai ketentuan Allah yaitu takdir-Nya.
  • Ketiga, dengan ilmu. Karena ilmu, kedudukan manusia dari makhluk lain ditinggikan.
Positif Memandang Masalah dan Memecahkan Masalah
      Berpikir positif adalah cara pandang terhadap berbagai masalah dan persoalan dimana segala keputusan adalah akibat dari solusi menghasilkan sesuatu yang positif.
Menjaga Stamina
    Menjaga stamina fisik merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha dalam memimpin usahanya, karena bila terlihat loyo akan mengurangi kewibawaannya. Seorang pengusaha ketika memimpin anak buahnya harus terlihat selalu bersemangat dan energik.
Mental Pemimpin
      Seorang pengusaha muslim harus memiliki mental pemimpin dan seorang pemimpin harus memiliki mental yang dahsyat, sehingga dia bisa disegani, disayangi dan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Untuk memiliki mental yang dahsyat maka seseorang harus memiliki keyakinan. Dan keyakinan yang berasal dari agama bisa memunculkan mental yang lebih dahsyat dibandingkan dengan mental yang dibangun dari keyakinan yang berasal bukan dari agama. Karena Allah menolong orang/pemimpin yang adil/yang berusaha untuk adil, banyak pemimpin yang terombang-ambing karena tidak mendapatkan pertolongan Allah SWT. Menjadi pemimpin harus mampu menahan amanah, tidak emosi, sabar, tenang menghadapi tekanan, dan bisa hidup sederhana.

0 comments:

Post a Comment