Sunday, June 15, 2014

AUDITING (DEFENISI AUDITING)

DEFENISI AUDITING
Menurut Alvin A Arens & James K Loebecke:
“Auditing is the process by which a competent, independent person accumulates and evaluates evidence about quantifiable information related to a specific economic entity for the purpose of determining and reporting on the degree of correspondence    between the quantifiable information and established criteria”.
Menurut Sukrisno Agoes:
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran keuangan tersebut”.
Dari defenisi diatas:
  1. Yang diperiksa laporan keuangan yang disusun  manajemen  beserta catatan pembukuan dan bukti pendukungnya.
  2.  Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.
  3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen/Akuntan Publik
  4. Tujuan pemeriksaan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran lk yang diperiksa (unqualified opinion, Unqualified opinion with explanatory language, Qualified opinion, Adverse opinion, Disclaimer opinion)  
Perbedaan Auditing dan Akuntansi
Auditing mempunyai sifat analitis dengan berpedoman SPAP
Akuntansi mempunyai sifat konstruktif berpedoman PSAK.
Tahapan Audit:
  1. KAP dihubungi calon langganan (client) yang membutuhkan audit.
  2. KAP membuat janji bertemu client untuk membicarakan:
                a.  Alasan clint mengaudit laporan keuangannya.
                b.  Apakah sebelumnya client pernah diaudit KAP lain
                c.  Apa jenis usaha clint dan gambaran umum mengenai client.
  1. KAP mengajukan penawaran (audit proposal), berisi jenis jasa yang diberikan, biaya,  kapan dimulai audit, kapan laporan harus diserahkan, bila  disetujui client maka audit proposal menjadi engagement letter (surat penugasan/perjanjian kerja)
  2. KAP melakukan field work (pemeriksaan lapangan) dikantor client-memberikan draft audit report-bahan diskusi-disetujui client- surat pernyataan clent (client representation letter)-final audit report
  3. Selain Audit report, KAP diharapkan memberikan management letter yang isinya memberitahukan kpd manajemen mengenai kelemahan SPI perusahaan dan saran perbaikannya.
Mengapa audit diperlukan
  1. Jika tdk diaudit ada kemungkinan lk tsb mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak , utk itu lk yang blm diaudit kurang dipercaya oleh pihak-pihak yg berkepentingan.
  2. Jika Lk sdh diaudit dan mendapat opini Unqualified (WTP) dari KAP, maka pengguna LK bisa yakin bahwa lk tsb bebas dari salah saji material dan disajikan sesuai dgn prinsip akt yg berlaku umum (PSAK)
Jenis-Jenis Audit
Ditinjau dari luasnya  audit dibedakan
  1. General Audit (pemeriksaan Umum)
  2. Special Audit (pemeriksaan khusus)
Ditinjau jenis pemeriksaan, audit dibedakan
I.          Management Audit (operational audit)-Efektif,Efisiensi dan Ekonomis dari fungsi manajemen, audit prosedur yang dilakukan:
a.    Analytical Review Procedures eg. Lk lalu dengan saat ini, budget dgn actual, analisa rasio baik thn berjalan maupun thn lalu. Membandingkan dgn rasio industri.
b.    Evaluasi atas management control system, untuk mengetahui apakah SPI yang ada memadai.
c.     Compliance test (pengujian ketaatan), sudah sesuai SOP/manual SPI
Ada 4 tahap  dalam manajemen audit:
a.    Preliminary Survey (Survey Pendahuluan)
b.    Review and testing of management control system (Penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen)
c.     Detailed examination (Pengujian terinci)
d.    Report development  (pengembangan laporan)
Manajemen audit dapat dilakukan oleh:
1.    Internal Auditor
2.    Kantor Akuntan Publik
3.    Management Consultant
II.    Compliance Audit (audit ketaatan) Aturan internal dan Eksternal
III.  Internal Audit b(pemeriksaan Internal)
IV. Computer Audit  untuk perusahaan yg mengolah data akuntansi dengan EDP (electronic data processing)
a.    Audit Around the Computer, memeriksa input dan output dari EDP
b.    Through the Computer, mentest proces EDPnya  pengetesan ini merupakan compliance test menggunakan Generalized Audit Software dan memasukkan dummy data (data palsu) untuk mengetahui apakah data tersebut diproses sesuai dgn sistem seharusnya. Dummy digunakan agar tdk mengganggu data asli. Utk ini KAP harus memiliki Computer Audit Specialist yg merupakan auditor berpengalaman dgn tambahan keahlian dibidang komputer.

Untuk mengevaluasi internal control atas EDP system, auditor menggunakan Internal Control Questionare EDP System: Internal control EDP system terdiri dari:
  1. General Control
  2. Application Control
Profesi Akuntan di Indonesia dan negara lain, akuntan yang memilih no.register bisa memilih profesi:
  1. Akuntan Publik
  2. Pemeriksaan Intern
  3. Auditor Pemerintah
  4. Financial Accountant
  5. Cost Accountant
  6. Management Accountant
  7. Tax Accountant
  8. Akuntan Pendidik baik di PTN maupun di PTS.
Sistem Pengendalian Mutu
                Sistem pengendalian mutu dilakukan oleh badan yang berwenang ditujukan untuk  apakah suatu KAP telah mengembangkan suatu kebijakan dan prosedur pengendalian mutu sebagaimana disyaratkan dalam standar auditing. Sistem pengendalian mutu  terdiri dari struktur organisasi, kebijakan yang digariskan  dan prosedur yang ditetapkan yang akan memberikan keyakinan yang layak bagi KAP bahwa mutu pekerjaan yang dilaksanakan telah sesuai standar auditing.
Unsur-unsur pengendalian mutu menurut SPAP No.20.

  1. Independensi, Independensi yang ditetapkan standar auditing
  2. Penugasan Pemeriksa, dilaksanakan oleh mereka yang telah mendapat latihan teknis dan keterampilan yang memadai sesuai dengan penugasan.
  3. Konsultasi
  4. Supervisi
  5. Pengangkatan pemeriksa
  6. Pengembangan profesional
  7. Promosi
  8. Penerimaan dan Pemeliharaan hubungan dengan client
  9. Inspeksi

0 comments:

Post a Comment