DEFENISI AUDITING
Menurut Alvin A Arens
& James K Loebecke:
“Auditing is the process by which a
competent, independent person accumulates and evaluates evidence about
quantifiable information related to a specific economic entity for the purpose
of determining and reporting on the degree of correspondence between the quantifiable information and
established criteria”.
“Suatu pemeriksaan
yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran keuangan tersebut”.
Dari defenisi diatas:
- Yang diperiksa laporan keuangan yang disusun manajemen beserta catatan pembukuan dan bukti pendukungnya.
- Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.
- Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen/Akuntan Publik
- Tujuan pemeriksaan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran lk yang diperiksa (unqualified opinion, Unqualified opinion with explanatory language, Qualified opinion, Adverse opinion, Disclaimer opinion)
Perbedaan Auditing dan Akuntansi
Auditing mempunyai sifat analitis dengan
berpedoman SPAP
Akuntansi mempunyai sifat konstruktif
berpedoman PSAK.
Tahapan Audit:
- KAP dihubungi calon langganan (client) yang membutuhkan audit.
- KAP membuat janji bertemu client untuk membicarakan:
a. Alasan clint mengaudit laporan keuangannya.
b. Apakah sebelumnya client pernah diaudit KAP
lain
c. Apa jenis usaha clint dan gambaran umum
mengenai client.
- KAP mengajukan penawaran (audit proposal), berisi jenis jasa yang diberikan, biaya, kapan dimulai audit, kapan laporan harus diserahkan, bila disetujui client maka audit proposal menjadi engagement letter (surat penugasan/perjanjian kerja)
- KAP melakukan field work (pemeriksaan lapangan) dikantor client-memberikan draft audit report-bahan diskusi-disetujui client- surat pernyataan clent (client representation letter)-final audit report
- Selain Audit report, KAP diharapkan memberikan management letter yang isinya memberitahukan kpd manajemen mengenai kelemahan SPI perusahaan dan saran perbaikannya.
Mengapa audit diperlukan
- Jika tdk diaudit ada kemungkinan lk tsb mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak , utk itu lk yang blm diaudit kurang dipercaya oleh pihak-pihak yg berkepentingan.
- Jika Lk sdh diaudit dan mendapat opini Unqualified (WTP) dari KAP, maka pengguna LK bisa yakin bahwa lk tsb bebas dari salah saji material dan disajikan sesuai dgn prinsip akt yg berlaku umum (PSAK)
Jenis-Jenis Audit
Ditinjau dari
luasnya audit dibedakan
- General Audit (pemeriksaan Umum)
- Special Audit (pemeriksaan khusus)
Ditinjau jenis pemeriksaan, audit dibedakan
I.
Management
Audit (operational audit)-Efektif,Efisiensi dan Ekonomis dari fungsi manajemen,
audit prosedur yang dilakukan:
a.
Analytical
Review Procedures eg. Lk lalu dengan saat ini, budget dgn actual, analisa rasio
baik thn berjalan maupun thn lalu. Membandingkan dgn rasio industri.
b.
Evaluasi
atas management control system, untuk mengetahui apakah SPI yang ada memadai.
c.
Compliance
test (pengujian ketaatan), sudah sesuai SOP/manual SPI
Ada 4 tahap dalam manajemen audit:
a. Preliminary Survey (Survey
Pendahuluan)
b. Review and testing of management
control system (Penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen)
c. Detailed examination (Pengujian
terinci)
d. Report development (pengembangan laporan)
Manajemen audit dapat dilakukan
oleh:
1. Internal Auditor
2. Kantor Akuntan Publik
3. Management Consultant
II.
Compliance
Audit (audit ketaatan) Aturan internal dan Eksternal
III. Internal Audit b(pemeriksaan
Internal)
IV. Computer Audit untuk perusahaan yg mengolah data akuntansi
dengan EDP (electronic data processing)
a.
Audit
Around the Computer, memeriksa input dan output dari EDP
b.
Through
the Computer, mentest proces EDPnya
pengetesan ini merupakan compliance test menggunakan Generalized Audit
Software dan memasukkan dummy data (data palsu) untuk mengetahui apakah data
tersebut diproses sesuai dgn sistem seharusnya. Dummy digunakan agar tdk
mengganggu data asli. Utk ini KAP harus memiliki Computer Audit Specialist yg
merupakan auditor berpengalaman dgn tambahan keahlian dibidang komputer.
Untuk
mengevaluasi internal control atas EDP system, auditor menggunakan Internal Control
Questionare EDP System: Internal control EDP system terdiri dari:
- General Control
- Application Control
Profesi Akuntan di Indonesia dan negara lain,
akuntan yang memilih no.register bisa memilih profesi:
- Akuntan Publik
- Pemeriksaan Intern
- Auditor Pemerintah
- Financial Accountant
- Cost Accountant
- Management Accountant
- Tax Accountant
- Akuntan Pendidik baik di PTN maupun di PTS.
Sistem Pengendalian Mutu
Sistem pengendalian mutu
dilakukan oleh badan yang berwenang ditujukan untuk apakah suatu KAP telah mengembangkan suatu
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu sebagaimana disyaratkan dalam standar
auditing. Sistem pengendalian mutu
terdiri dari struktur organisasi, kebijakan yang digariskan dan prosedur yang ditetapkan yang akan
memberikan keyakinan yang layak bagi KAP bahwa mutu pekerjaan yang dilaksanakan
telah sesuai standar auditing.
Unsur-unsur pengendalian mutu menurut SPAP
No.20.
- Independensi, Independensi yang ditetapkan standar auditing
- Penugasan Pemeriksa, dilaksanakan oleh mereka yang telah mendapat latihan teknis dan keterampilan yang memadai sesuai dengan penugasan.
- Konsultasi
- Supervisi
- Pengangkatan pemeriksa
- Pengembangan profesional
- Promosi
- Penerimaan dan Pemeliharaan hubungan dengan client
- Inspeksi
0 comments:
Post a Comment