Saturday, November 8, 2014

Prosedur Penerimaan Kas

1.1.       Pengertian Akuntasi dan Prosedur
1.1.1. Pengertian Akuntansi
Menurut definisi dari American Accounting Association Dalam  Sadeli (2000:2) adalah :
....the process of identifying, measuring, and comunicating economic information to permit informed judgments and decisions by users of the information.”

Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut. Termasuk dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk mengetahui lingkungan sosial ekonomi di sekitarnya. Tanpa pengetahuan tersebut, mereka tidak akan dapat mengidentifikasi dan membuat informasi yang relevan.
Horngren, dkk (2009:4) menjelaskan bahwa “Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses informasi menjadi laporan keuangan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat pengambil keputusan”. Akuntansi merupakan “Bahasa Bisnis”, semakin baik anda memahami bahasa tersebut, akan semakin baik pula keputusan Anda, dan semakin baik Anda dapat mengelola keuangan Anda.
1.1.2. Pengertian Prosedur
Sebagaimana dinyatakan oleh Jerry FitzGerald, et,al., yang dikutip oleh Puspitawati & Anggadini (2011:1) “suatu Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya”.
Menurut Mulyadi (2001:5) Prosedur adalah suatu urutan operasi klerikal (full menulis), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang-ulang.
Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar:
a.    Menulis
b.    Menggandakan
c.    Menghitung
d.   Memberi kode
e.    Mendaftar
f.     Memilih (mensortasi)
g.    Memindah
h.    Membandingkan.
Mulyadi (2001:3) menjelaskan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

1.2.       Pengertian Kas
Dalam kehidupan sehari-hari pengertian kas sering berbeda dengan konsep dasar akuntansi. Berdasarkan PSAK No.9 tahun 2011 yang dimaksud dengan istilah kas dan bank adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas Bank merupakan sisa rekening giro perusahaan yang dapat digunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan, dan yang dimaksud dengan Kas Ditangan dan Giro adalah investasi yang sifatnya sangat lancar(likuid), berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Menurut Nuh & Hamizar (2011:239) Kas merupakan aktiva lancar dan paling mudah untuk dirubah menjadi aktiva lain. Uang tunai atau kas tidak hanya terbatas pada pengertian uang kertas atau uang logam yang dimiliki oleh perusahaan. Defenisi uang kas disini juga tidak hanya sebatas uang yang disimpan perusahaan di tempat usaha, tetapi juga termasuk uang perusahaan yang disimpan di Bank. Uang kas dalam hal ini juga tidak hanya uang kas dalam bentuk rupiah tetapi juga uang kas dalam bentuk mata uang asing (Valas).
1.3.       Pengertian Penerimaan Kas
Transaksi penerimaan kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan Asset  perusahaan berupa kas atau setara kas bertambah.
Menurut Mulyadi ( 2001:445) Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
1.4.       Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Prosedur penerimaan kas yang diterapkan oleh suatu perusahaan sangat tergantung kepada besar kecilnya perusahaan serta struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Prosedur penerimaan kas di dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat atapun tidak diterimanya kas menjadi lebih kecil kemungkinannya. Dalam merancang prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengawasan kas yang dapat digunakan sebagai pedoman, antara lain:
-       Setiap penerimaan kas harus segera dicatat
-       Penerimaan kas harus disetor ke bank setiap hari
-       Petugas penerima kas tidak merangkap sebagai pelaksana pembukuan penerimaan kas
-       Fungsi penerimaan kas dan fungsi pengeluaran kas terpisah
-       Laporan penerimaan kas dibuat secara periodik
Menurut Mulyadi (2001:6) Prosedur penerimaan kas digunakan untuk melayani pembeli yang membayar harga barang sesuai yang tercantum dalam faktur penjualan tunai, prosedur ini dilaksanakan oleh Bagian Kas dengan alat bantu register kas. Kemudian prosedur pencatatan penerimaan kas dari penjualan tunai digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas ke dalam buku jurnal penerimaan kas. Prosedur ini dilaksanakan oleh Bagian Akuntansi dengan cara mencatat bukti setor yang diterima dari Bagian Akuntansi ke dalam buku jurnal penerimaan kas.
Mulyadi (2011:455) berpendapat bahwa, berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
a.    Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
b.    Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur berikut ini:
a.    Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sales.
Pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli.
b.   Prosedur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales (COD sales).
Transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahaan barang bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.
c.    Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Credit card dapat merupakan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam over-the-counter-sale atau COD sales. Credit card ini merupakan salah satu cara pembayaran dan penagihan yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun penjual.
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut :
a.  Pembeli memesan langsung barang langsung kepada wiraniaga di Bagian Penjualan
b.  Bagian Kas menerima pembayaran dari pembeli
c.  Bagian Penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli
d.  Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli
e.  Bagian Kas menyetor kas yang diterima ke bank

f.     Bagian Jurnal mencatat penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas.

5 comments:

  1. Prosedur penerimaan kas dari penjualan kredit kx blm ada?

    ReplyDelete
  2. Prosedur penerimaan kas dari penjualan kredit kx blm ada?

    ReplyDelete
  3. Boleh mnta referensinya ngga? Bs kirim ke email sy dwi.andine@yahoo.com...terimakasih

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete